Atdikbud Riyadh, Riyadh, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Riyadh Badrus Soleh, S. Ag. M.A, P.hD terus mendorong upaya pembelajaran Bahasa Indonesia di Arab Saudi. Upaya tersebut dilakukan dengan menggelar penyelenggarakan kegiatan Seminar Praktik Baik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) secara Daring dan Luring untuk Mahasiswa, Guru dan Kepala Sekolah serta Dosen yang ada di Indonesia dan Arab Saudi, Senin (20/12/2021).
Dalam pengantarnya, Badrus Soleh mengatakan bahwa Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sangat mendukung Program BIPA dan mengarahkan bahwa Program BIPA harus dilaksanakan di kampus-kampus diseluruh Arab Saudi. Program BIPA telah dimulai dengan melakukan kunjungan dibeberapa kampus yang ada di Arab Saudi dalam 2-3 bulan belakangan. Menurut Badrus Soleh, Rektor Universitas King Saud menyatakan bahwa Bahasa Indonesia bisa menjadi program pilihan di Fakultas Sastra. Universitas Majmaah dan Universitas Taibah bersedia menjadi tuan rumah kegiatan BIPA di kampus. BIPA menjadi salah satu dari program Bahasa Asing yang sangat diminati oleh masyarakat dan Lembaga-lembaga di Arab Saudi. Minat masyarakat dan lembaga-lembaga di Arab Saudi dalam belajar Bahasa Indonesia sangat besar, misalkan Sudais Center di Masjidil Haram dan Kantor Imigrasi di Jeddah juga sangat tertarik untuk ikut Program BIPA.
Tahun 2022 akan dimulai Program BIPA. Pentingnya persiapan Program BIPA maka seminar ini memberikan konteks yang sangat baik sebagai penguatan para calon instruktur baik dari Guru SILN maupun dari Mahasiswa yang bisa mengajarkan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing untuk masyarakat Asing di Arab Saudi. Alasan kuat di bukanya Program BIPA karena Jamaah Umroh dan Haji dari Indonesia adalah dua terbanyak didunia. Bagi para pebisnis travel Umroh dan Haji belajar Bahasa Indonesia akan sangat mendukung bisnis mereka. Dari Aspek politik karena Indonesia anggota G20 yang saat ini Indonesia termasuk tujuh terbaik ekonomi dunia dan tahun 2022 Indonesia adalah Presiden G20. Bahasa Indonesia sebagai soft power Indonesia tentu saja harus dikembangkan lebih kuat lagi khususnya dinegara-negara teluk. Hal ini menjadi tugas kita para calon instruktur untuk lebih memperkuat diri dan lebih massif dalam mengembangkan pengajaran Bahasa Indonesia khususnya di Arab Saudi.
Kegiatan ini diisi oleh Pembicara pertama Roslina Sawitri, M. Pd. Instruktur Bahasa di Writing Center UPT PSDM Institut Teknologi Bandung pada materi Praktik Baik dalam Keterampilan Menyimak dan Berbicara dalam Pengajaran BIPA. Pembicara kedua Rosina Erowati, M. Hum Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah pada materi Praktik Baik dalam Keterampilan Menulis dalam Pengajaran BIPA, dan Pembicara ketiga Muhammad Ridwan, M. Hum. Pengajar BIPA Sekolah Bisnis Bundapest, Hungaria pada materi Praktik Baik dalam Keterampilan Membaca dan Mendengarkan dalam Pengajaran BIPA.